
Tangerang, Bantenmornasional.com Dinas perikanan kab Tangerang menjadi sorotan setelah dituding menghabiskan sekitar ratusan juta dari APBD 2024 untuk pelesiran ke Lombok bersama pegawainya sebanyak 32 orang, Kegiatan ini menuai pertanyaan besar di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang masih rapuh. Kamis 11/09/2025
Hal ini disampaikan oleh Tim investigasi Direktorat LPKN DPD Banten Muhamad Solihin, setelah dirinya melakukan klarifikasi dengan pihak Dinas Perikanan Kab Tangerang yang di wakili oleh Kabid dan perwakilan staf Umpeg, Solihin menilai langkah Dinas Perikanan ini sebagai bentuk pemborosan anggaran saja.
Sebelum polemik ini, hal pernah terjadi di Dinas Kominfo Kab Tangerang juga menjadi sorotan akibat dugaan Pemborosan di Tengah Krisis: Kritik Pedas terhadap Dinas Kominfo
“Dalam kondisi ekonomi masyarakat yang masih sulit, dana ratusan juta seharusnya dialokasikan untuk program yang bermanfaat, seperti bedah rumah atau pengentasan kemiskinan ekstrem, bukan untuk kegiatan pelesiran yang tidak jelas manfaatnya,” tegas Solihin
Kritik semakin keras ketika fakta bahwa banyak program penting, seperti usulan bedah rumah dan pengentasan kemiskinan, belum terealisasi karena alasan anggaran terbatas. Aktivis dan masyarakat mendesak Dinas Perikanan serta OPD lainnya untuk lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan dana publik.
Pejabat terkait harus menjelaskan alasan pelesiran ini. Apakah relevan dengan kepentingan masyarakat? Dalam kondisi seperti sekarang, prioritas anggaran harus diberikan untuk program yang benar-benar mendukung pemulihan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” ujar Solihin dengan nada kecewa.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap penggunaan anggaran daerah. Pemerintah Kabupaten Tangerang diharapkan lebih bijak dalam menentukan prioritas, memastikan setiap rupiah dari APBD digunakan secara tepat, adil, dan sesuai kebutuhan masyarakat. Pemborosan seperti ini hanya akan menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
Sampai Berita ini Ditayangkan Kepala dinas perikanan (Kadis) tidak ada respon saat dikonfirmasi (Red)